Tidak mudah mengkomunikasikan hasil temuan ilmiah ke hadapan publik, namun Wells melalui buku ini dapat menyampaikan fakta demi fakta ilmiah dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami. Pembaca tidak hanya disajikan hasil penelitian ilmiah, tapi juga diajak berpikir secara sistematis bagaimana “rentetan” perubahan iklim tersebut terjadi.
Hal menarik dari buku ini adalah Wells yang menekankan bahwa perubahan iklim lebih dari sekedar cuaca panas atau es kutub yang mencair. Perubahan iklim membutuhkan ‘biaya’, dan itu tidak murah. Pada negara-negara kaya, hal ini mungkin tidak terlalu menjadi masalah karena mereka memiliki modal dan beberapa di antaranya mungkin sudah melakukan pencegahan. Namun tidak dengan negara miskin. Mereka memiliki sumber modal terbatas, tetapi malah mengalami dampak pemanasan paling besar.
Kesenjangan semakin melebar dan secara tidak langsung akan berdampak terhadap konflik dan perang. Meski penyebab konflik itu kompleks, namun perubahan iklim dapat memperlebar kemungkinannya. Dalam sejarah, banyak perang besar juga terjadi akibat perebutan sumber daya alam.
Jika kondisi lingkungan semakin memburuk, wilayah yang tidak lagi aman karena konflik, maka bagi mereka yang mampu mungkin bisa melakukan migrasi atau berpindah ke wilayah yang lebih layak. Namun, jika jumlah pengungsi semakin banyak, apakah negara di belahan bumi lainnya mau menerima mereka?
Pada akhirnya, apa yang Wells katakan dengan “lebih buruk dari yang kau kira” sepertinya memanglah fakta. Bumi adalah sebuah ekosistem besar, sehingga jika ada sistem di dalamnya yang terganggu maka akan mempengaruhi sistem lainnya. Perubahan iklim tidak hanya berbicara mengenai sampah dan panas, tetapi juga tatanan sosial di masyarakat. Dengan demikian, memperbaiki sistem yang rusak ini adalah tanggungjawab bersama.
Perubahan iklim memang merupakan hal yang kompleks dan mungkin benar jika sebagian pihak lebih bertanggungjawab daripada yang lainnya. Namun, jika terus menyalahkan orang lain, apakah pemanasan global bisa tiba-tiba saja menghilang dengan sendirinya?